straight on the plan

straight on the plan. Jangan menoleh ke kanan dan ke kiri. Lurus saja sudah. Meskipun ada belokan, tetap saja lurus karena sekali kaki membelok maka yang ada akan menjadi banyak tujuan.

Fokus! Itu yang harus dilakukan, rentang waktu nanti yang akan bicara. Dan kali ini biarkan semua berjalan seperti semula.

Maaf! Aku sudah pernah mengatakan kepadamu bahwa kala itu aku sudah menyiapkan satu paket mitigasi, sudah ku susun dengan baik, sudah ku tata dengan rapi dan sudah ku siapkan analisa resikonya, namun prahara yang menghempas cukup hebat hingga memporak porandakan bangunan mitigasi itu.

Aku pUn sudah bilang, jangan memainkan api yang masih membara, tapi kau tak pernah percaya.

Dan kini aku juga katakan. Episode cerita hidupku denganmu telah usai, tak bersisa secuil pun dan benar sudah berakhir.

Waktu memang yang telah mengajarkan aku tentang semuanya. Dan kini, aku tak akan lengah.

Fokus! Itu yang bisa dilakukan untuk tetap meluruskan hatiku, menjadikannya tanpa pamrih dan menikmati senja – senja yang kembali bergulir di hadapanku.

Straight on the plan, tak ingin ku pikirkan hasil akhirnya toh aku tak memerlukan itu, karena yang terpenting adalah bukan bagaimana akhir ceritanya namun apa yang dihasilkan.

Kamu! Ya. Kamu yang mengajari aku untuk seperti ini. Kamu yang mengajari aku untuk tetap melakukan mitigasi sebaik mungkin. Hingga kala prahara kembali datang, aku akan mampu tetap tegak berdiri!

By. Neena
Padang, 29072011 menjelang ramadhan

Tinggalkan komentar